Sabtu, 28 Maret 2020

Dasar-Dasar Kewirausahaan



Ruang Lingkup Kewirausahaan
       Awalnya kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan yang berasal dari pengalaman dan bakat, namun seiring berjalannya waktu kewirausahaan menjadi suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
1.        Istilah Kewirausahaan
             Istilah kewirausahaan populer di tahun 90-an. Berasal dari dua kata yaitu wira dan usaha. Wira bisa diartikan berani dan usaha bisa diartikan sebagai kegiatan bisnis maupun nonbisnis. Kewirausahaan dapat pula diartikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan seseorang mengelola bisnis atau nonbisnis secara mandiri. Berdasarkan hasil Simposium Nasional Kewirausahaan 7-8 Februari 1995 di Jakarta, kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nialai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa, dan negara.
2.        Sejarah Kewirausahaan
  Istilah kewirausahaan mulai dikenal di luar negeri sejak abad XVI, diperkenalkan oleh Richard Cantillon pada tahun 1755. Indonesia mulai mengenal kewirausahaan pada akhir abad XX. Sejak tahun 1950-1970 dunia pendidikan di Amerika Serikat, Eropa dan Kanada mulai mempelajari tentang kewirausahaan.
3.        Pengertian Kewirausahaan
   Entrepreneur atau wirausahawan biasa digunakan untuk menyebut orang yang memiliki kemampuan berwirausaha. Ekonom Prancis, Richard Cantillon mengemukakan bahwa “enterpreneur is agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Ekonom Prancis lainnya yaitu Baptise Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif. Tokoh lainnya yaitu Joseph Schumpeter yaitu tokoh yang mengaitkan konsep inovasi dengan kewirausahaan, menyatakan bahwa entrepeneur adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan yang ada di pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.

Modal Dasar Kewirausahaan
1.      Modal Kemauan, Kemampuan dan Pengetahuan
Ada kemauan namun tidak memiliki kemampuan maka akan sulit untuk berkembang dan berhasil, sebaliknya memiliki pengetahuan dan kemampuan namun tidak disertai kemauan maka tidak akan tercipta seorang wirausahawan. Selain itu keterampilan dalam berwirausaha juga diperlukan diantaranya:
      a.      Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko.
      b.      Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
      c.       Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
      d.      Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
      e.      Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.
2.      Modal Insani Kewirausahaan
Modal tidak harus berwujud seperti uang, peralatan dan lain sebagainya. Modal bisa juga tak berwujud atau bisa disebut modal insani yeng terdiri sebagai berikut.
      a.      Modal Sosial
Modal ini terdiri dari kejujuran, kepercayaan dan komitmen.
      b.      Modal Intelektual
Modal ini terdiri dari kompetensi, komitmen, kemampuan, tanggung jawab, pengetahuan dan keterampilan.
      c.       Modal Mental dan Moral
Modal mental dan moral merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu dengan bertanggung jawab diantaranya keberanian untuk menghadapi resiko, tantangan, melakukan perubahan, mengadakan perubahan dan untuk menjadi lebih unggul
      d.      Modal Motivasi
Modal inovasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi dapat membuat seseorang untuk terus menjalani hidup ke arah yang lebih baik. Keberhasilan berwirausaha sangat bergantung pada tinggi rendahnya motivasi yang dimilliki oleh wirausahawan.

Prinsip-Prinsip Perilaku Profesionalisme dalam Bekerja
a.      Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
b.      Kepentingan publik
Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik
c.       Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung jawab professional.
d.      Objektifitas dan independen
Seseorang professional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik.
e.      Kecermatan dan keseksamaan
Anggota harus mengamati standar teknis dan stassndar etnik profesi.
f.        Lingkup dan sifat produk jasa
Seseorang professional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.

Penyebab Kegagalan dalam Berwirausaha
Penyebab gagalnya usaha yang dijalankan oleh seseorang diantaranya, tidak mengusai ilmu manajerial dengan baik sehingga tidak dapat mengelola usaha dengan baik, Kurang pengalaman, kurang baik dalam mengatur keuangan, sehingga aliran kas menghambat operasional suatu usaha, gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang memadai, kurangnya pengawasan peralatan, sikap yang kurang sungguh-sungguh, dan ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewirausahaan.

 



Sumber: Novitasari, Yunita. 2019. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Klaten: Cempaka Putih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...