Ruang Lingkup Kewirausahaan
Awalnya kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan
yang berasal dari pengalaman dan bakat, namun seiring berjalannya waktu
kewirausahaan menjadi suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
1.
Istilah Kewirausahaan
Istilah
kewirausahaan populer di tahun 90-an. Berasal dari dua kata yaitu wira dan
usaha. Wira bisa diartikan berani dan usaha bisa diartikan sebagai kegiatan
bisnis maupun nonbisnis. Kewirausahaan dapat pula diartikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kemampuan seseorang mengelola bisnis atau nonbisnis
secara mandiri. Berdasarkan hasil Simposium Nasional Kewirausahaan 7-8 Februari
1995 di Jakarta, kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat,
nialai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni, dan tindakan nyata yang
sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan
atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada pelanggan dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa, dan negara.
2.
Sejarah Kewirausahaan
Istilah
kewirausahaan mulai dikenal di luar negeri sejak abad XVI, diperkenalkan oleh
Richard Cantillon pada tahun 1755. Indonesia mulai mengenal kewirausahaan pada
akhir abad XX. Sejak tahun 1950-1970 dunia pendidikan di Amerika Serikat, Eropa
dan Kanada mulai mempelajari tentang kewirausahaan.
3.
Pengertian Kewirausahaan
Entrepreneur
atau wirausahawan biasa digunakan untuk menyebut orang yang memiliki kemampuan
berwirausaha. Ekonom Prancis, Richard Cantillon mengemukakan bahwa “enterpreneur
is agent who buys means of production at certain prices in order to combine
them”. Ekonom Prancis lainnya yaitu Baptise Say menyatakan bahwa entrepreneur
adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun
sebuah organ produktif. Tokoh lainnya yaitu Joseph Schumpeter yaitu tokoh yang
mengaitkan konsep inovasi dengan kewirausahaan, menyatakan bahwa entrepeneur
adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan yang
ada di pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
1.
Modal Kemauan, Kemampuan dan
Pengetahuan
Ada kemauan
namun tidak memiliki kemampuan maka akan sulit untuk berkembang dan berhasil,
sebaliknya memiliki pengetahuan dan kemampuan namun tidak disertai kemauan maka
tidak akan tercipta seorang wirausahawan. Selain itu keterampilan dalam
berwirausaha juga diperlukan diantaranya:
a.
Keterampilan konseptual dalam
mengatur strategi dan memperhitungkan resiko.
b.
Keterampilan kreatif dalam
menciptakan nilai tambah.
c.
Keterampilan dalam memimpin dan
mengelola.
d.
Keterampilan berkomunikasi dan
berinteraksi.
e.
Keterampilan teknik usaha yang akan
dilakukan.
2.
Modal Insani Kewirausahaan
Modal tidak
harus berwujud seperti uang, peralatan dan lain sebagainya. Modal bisa juga tak
berwujud atau bisa disebut modal insani yeng terdiri sebagai berikut.
a.
Modal Sosial
Modal ini terdiri dari kejujuran,
kepercayaan dan komitmen.
b.
Modal Intelektual
Modal ini terdiri dari kompetensi,
komitmen, kemampuan, tanggung jawab, pengetahuan dan keterampilan.
c.
Modal Mental dan Moral
Modal mental dan moral merupakan
kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu dengan bertanggung jawab
diantaranya keberanian untuk menghadapi resiko, tantangan, melakukan perubahan,
mengadakan perubahan dan untuk menjadi lebih unggul
d.
Modal Motivasi
Modal inovasi merupakan dorongan atau
semangat untuk maju. Motivasi dapat membuat seseorang untuk terus menjalani
hidup ke arah yang lebih baik. Keberhasilan berwirausaha sangat bergantung pada
tinggi rendahnya motivasi yang dimilliki oleh wirausahawan.
Prinsip-Prinsip
Perilaku Profesionalisme dalam Bekerja
a.
Tanggung jawab
Dalam
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan
pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
b.
Kepentingan publik
Harus
menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik,
menghormati kepercayaan publik
c.
Integritas
Untuk
mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung
jawab professional.
d.
Objektifitas dan independen
Seseorang
professional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik.
e.
Kecermatan dan keseksamaan
Anggota
harus mengamati standar teknis dan stassndar etnik profesi.
f.
Lingkup dan sifat produk jasa
Seseorang
professional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional
dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.
Penyebab Kegagalan dalam Berwirausaha
Penyebab gagalnya usaha yang
dijalankan oleh seseorang diantaranya, tidak mengusai ilmu manajerial dengan
baik sehingga tidak dapat mengelola usaha dengan baik, Kurang pengalaman,
kurang baik dalam mengatur keuangan, sehingga aliran kas menghambat operasional
suatu usaha, gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang memadai, kurangnya
pengawasan peralatan, sikap yang kurang sungguh-sungguh, dan ketidakmampuan
dalam melakukan transisi kewirausahaan.
Sumber: Novitasari, Yunita. 2019. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Klaten:
Cempaka Putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar