Kucingku
Kucing
merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat populer di seluruh dunia,
termasuk indonesia. Dan aku sendiri pun juga tertarik
untuk memelihara kucing. Karena selain lucu, tingkahnya yang menggemaskan dan
aktif membuat aku ingin berlama-lama dengannya. Banyak sekali manfaat yang kita
dapat dengan memelihara kucing. Salah satu manfaat yang aku rasakan adalah
dapat mengurangi stress dan tekanan hidup, dengan cara mengelus bulunya kita
akan merasakan ketenangan dan kegembiraan tersendiri. Kucing dapat membuat kita
tersenyum setiap saat. Itulah yang membuat aku mencintai kucing layaknya
keluarga sendiri.
Sampai
saat ini aku memiliki tiga ekor kucing dan ketiganya memiliki ciri khas yang
berbeda. Kucing pertama yang pertama mendatangi rumahku yaitu kucing jantan
dengan kondisi sudah di kebiri dan terluka, aku menamainya Pussy. Lalu beberapa
tahun kemudian aku kedatangan kucing dengan motif bulu yang tidak biasa, aku pun
menamainya Haru. Dan yang terakhir,
beberapa bulan setelah kedatangan Haru datanglah seekor anak kucing yang
menggemaskan yang kunamai Toki. Masing-masing kucing memiliki sifat unik
tersendiri yang membuat aku semakin sayang kepada mereka.
![]() |
Pussy |
Pussy
memiliki bulu yang lebat dengan perpaduan warna hitam dan putih. Bulunya halus
dan badannya gempal seperti beruang. Pussy datang dengan kondisi yang cukup
memprihatinkan, beberapa bagian tubuhnya terluka dan ia tidak bisa mengeong
layaknya kucing normal. Lalu, akupun merawat lukanya dan lama kelamaan membaik
dan akhirnya sembuh. Ketika lapar Pussy terkadang mengeluarkan suara seperti
“aa..a”. Kelebihan Pussy adalah tidak
pernah buang air sembarangan. Setiap kali ingin buang air ia selalu mendekati
pintu, itu tanda bahwa ia ingin keluar dan buang air. Pussy adalah kucing yang
manja. Terkadang setelah selesai makan, Pussy naik kepangkuan ibuku. Layaknya
anak kecil ia memposisikan badannya seperti sedang memeluk ibuku. Tetapi aku
juga harus tetap berhati-hati karena Pussy pasti memiliki naluri hewani, jika
mereka merasa terancam maka mereka akan melindungi diri mereka sendiri. Tak
jarang Pussy mencakarku dengan kukunya yang tajam. Namun, walaupun begitu aku
tetap menyayanginya.
![]() |
Haru |
Selang
beberapa tahun setelah kedatangan Pussy, muncullah kucing dengan motif yang unik. Kakakku menamainya Haru yang berarti musim semi. Haru terlihat sangat lemah
ketika pertama kali datang ke rumahku. Kaki belakangnya sulit untuk ia gerakkan
dan juga ia belum bisa berjalan dengan baik karena pada saat itu Haru masih
kecil. Namun Haru cepat sekali menunjukkan perubahan, nafsu makannya yang besar
membuatnya menjadi lebih berisi, ia juga bertambah tinggi dalam waktu yang
cepat. Kakinya pun berangsur-angsur menjadi kuat. Haru adalah kucing yang aktif
dan penurut. Ia sangat senang jika diajak bermain. Kelebihan dari Haru adalah
ia dapat melompat sangat tinggi. Wajah dan tingkahnya juga sangat menggemaskan,
membuat aku ingin mengelusnya sepanjang hari. Namun kekurangan dari Haru adalah
ia tidak suka dipangku, ia lebih suka duduk di dekat majikannya ketimbang duduk
di pangkuan sang majikan. Awalnya Pussy sangat cuek terhadap Haru, namun lama
kelamaan mereka berdua menjadi akrab dan sering bermain bersama, berlarian
didalam rumah.
![]() |
Toki |
Belum lama Haru datang kerumahku, tiba-tiba munculah
seekor kucing dengan rupa yang hampir sama dengan Pussy, itulah Toki. Toki
datang dengan tubuh mungilnya dan suara meongnya yang khas. Ketika Toki datang
aku langsung memberinya makan dan mengajaknya bermain, Toki terlihat sangat
senang. Awalnya orangtuaku bingung apakah aku boleh mengadopsi kucing lagi,
namun karena parasnya yang mirip dengan Pussy orangtuaku pun mengizinkanku untuk
merawat Toki. Toki datang dalam keadaan sehat namun beberapa minggu setelah
kedatangannya ia terserang diare, yang menyebabkan dirinya selalu buang air
setiap saat. Ayahku kecewa melihat keadaan Toki yang memprihatinkan. Ia tidak
memperbolehkan Toki untuk masuk ke dalam rumah. Namun aku menyayangi Toki. Saat
ayahku lengah diam-diam kuberi makan Toki dan kusuruh ia masuk ke dalam rumah
walaupun pada akhirnya rumah menjadi kotor. Aku yakin Toki pasti bisa
disembuhkan. Akhirnya akulah yang merawat Toki, aku memberinya obat secara
rutin, membersihkan anusnya yang kotor dan memandikannya. Tak kusangka Toki
sembuh, aku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Senangnya bisa bermain
lagi dengan Toki seperti biasa. Setelah kejadian tersebut Toki menjadi lebih
dekat denganku, ketika kupanggil namanya dengan segera ia mendatangiku. Setiap
malam ia selalu tidur bersamaku. Terkadang kami bermain kejar-kejaran, aku
berlari dan ia mengejarku, lalu kakiku ditangkap olehnya. Sama seperti Pussy
dan Haru, Toki juga sering mencakarku bahkan mengigit, aku tidak pernah takut
karena itu hanyalah cara mereka untuk bercanda.
Walaupun mereka bertiga sering berulah, ikan dan ayam
hilang dari meja makan secara tiba-tiba, aku akui aku kesal, tapi tidak bisa
marah-marah. Pernah salah satu dari ketiga kucingku buang air di rumah
tetangga, aku dan keluargaku tetap tidak bisa marah, malahan kami yang dilabrak, namun ibuku balik memarahi
tetanggaku itu dan permasalahnnya selesai.
Masih banyak sekali cerita dan pengalamanku bersama
kucing-kucingku yang manis. Terima kasih Pussy, Haru, Toki karena kalian telah
hadir di hidupku. Aku sangat bersyukur bertemu dengan mereka dan bisa merawat
mereka. Mereka juga mengajarkanku banyak hal, tentang kesabaran, pengorbanan,
dan kasih sayang. Aku berharap agar ketiga kucingku selalu diberi kesehatan
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aku ingin selalu bersama kucing-kucingku. Aku sayang
Pussy, Haru dan Toki.