Minggu, 06 November 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar : Kecintaan Terhadap Suatu Hal



 Kucingku 

Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk indonesia. Dan aku sendiri pun juga tertarik untuk memelihara kucing. Karena selain lucu, tingkahnya yang menggemaskan dan aktif membuat aku ingin berlama-lama dengannya. Banyak sekali manfaat yang kita dapat dengan memelihara kucing. Salah satu manfaat yang aku rasakan adalah dapat mengurangi stress dan tekanan hidup, dengan cara mengelus bulunya kita akan merasakan ketenangan dan kegembiraan tersendiri. Kucing dapat membuat kita tersenyum setiap saat. Itulah yang membuat aku mencintai kucing layaknya keluarga sendiri.
Sampai saat ini aku memiliki tiga ekor kucing dan ketiganya memiliki ciri khas yang berbeda. Kucing pertama yang pertama mendatangi rumahku yaitu kucing jantan dengan kondisi sudah di kebiri dan terluka, aku menamainya Pussy. Lalu beberapa tahun kemudian aku kedatangan kucing dengan motif bulu yang tidak biasa, aku pun menamainya Haru. Dan yang terakhir,  beberapa bulan setelah kedatangan Haru datanglah seekor anak kucing yang menggemaskan yang kunamai Toki. Masing-masing kucing memiliki sifat unik tersendiri yang membuat aku semakin sayang kepada mereka.
Pussy
Pussy memiliki bulu yang lebat dengan perpaduan warna hitam dan putih. Bulunya halus dan badannya gempal seperti beruang. Pussy datang dengan kondisi yang cukup memprihatinkan, beberapa bagian tubuhnya terluka dan ia tidak bisa mengeong layaknya kucing normal. Lalu, akupun merawat lukanya dan lama kelamaan membaik dan akhirnya sembuh. Ketika lapar Pussy terkadang mengeluarkan suara seperti “aa..a”.  Kelebihan Pussy adalah tidak pernah buang air sembarangan. Setiap kali ingin buang air ia selalu mendekati pintu, itu tanda bahwa ia ingin keluar dan buang air. Pussy adalah kucing yang manja. Terkadang setelah selesai makan, Pussy naik kepangkuan ibuku. Layaknya anak kecil ia memposisikan badannya seperti sedang memeluk ibuku. Tetapi aku juga harus tetap berhati-hati karena Pussy pasti memiliki naluri hewani, jika mereka merasa terancam maka mereka akan melindungi diri mereka sendiri. Tak jarang Pussy mencakarku dengan kukunya yang tajam. Namun, walaupun begitu aku tetap menyayanginya.

Haru
Selang beberapa tahun setelah kedatangan Pussy, muncullah kucing dengan motif yang unik. Kakakku menamainya Haru yang berarti musim semi. Haru terlihat sangat lemah ketika pertama kali datang ke rumahku. Kaki belakangnya sulit untuk ia gerakkan dan juga ia belum bisa berjalan dengan baik karena pada saat itu Haru masih kecil. Namun Haru cepat sekali menunjukkan perubahan, nafsu makannya yang besar membuatnya menjadi lebih berisi, ia juga bertambah tinggi dalam waktu yang cepat. Kakinya pun berangsur-angsur menjadi kuat. Haru adalah kucing yang aktif dan penurut. Ia sangat senang jika diajak bermain. Kelebihan dari Haru adalah ia dapat melompat sangat tinggi. Wajah dan tingkahnya juga sangat menggemaskan, membuat aku ingin mengelusnya sepanjang hari. Namun kekurangan dari Haru adalah ia tidak suka dipangku, ia lebih suka duduk di dekat majikannya ketimbang duduk di pangkuan sang majikan. Awalnya Pussy sangat cuek terhadap Haru, namun lama kelamaan mereka berdua menjadi akrab dan sering bermain bersama, berlarian didalam rumah.


Toki
Belum lama Haru datang kerumahku, tiba-tiba munculah seekor kucing dengan rupa yang hampir sama dengan Pussy, itulah Toki. Toki datang dengan tubuh mungilnya dan suara meongnya yang khas. Ketika Toki datang aku langsung memberinya makan dan mengajaknya bermain, Toki terlihat sangat senang. Awalnya orangtuaku bingung apakah aku boleh mengadopsi kucing lagi, namun karena parasnya yang mirip dengan Pussy orangtuaku pun mengizinkanku untuk merawat Toki. Toki datang dalam keadaan sehat namun beberapa minggu setelah kedatangannya ia terserang diare, yang menyebabkan dirinya selalu buang air setiap saat. Ayahku kecewa melihat keadaan Toki yang memprihatinkan. Ia tidak memperbolehkan Toki untuk masuk ke dalam rumah. Namun aku menyayangi Toki. Saat ayahku lengah diam-diam kuberi makan Toki dan kusuruh ia masuk ke dalam rumah walaupun pada akhirnya rumah menjadi kotor. Aku yakin Toki pasti bisa disembuhkan. Akhirnya akulah yang merawat Toki, aku memberinya obat secara rutin, membersihkan anusnya yang kotor dan memandikannya. Tak kusangka Toki sembuh, aku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Senangnya bisa bermain lagi dengan Toki seperti biasa. Setelah kejadian tersebut Toki menjadi lebih dekat denganku, ketika kupanggil namanya dengan segera ia mendatangiku. Setiap malam ia selalu tidur bersamaku. Terkadang kami bermain kejar-kejaran, aku berlari dan ia mengejarku, lalu kakiku ditangkap olehnya. Sama seperti Pussy dan Haru, Toki juga sering mencakarku bahkan mengigit, aku tidak pernah takut karena itu hanyalah cara mereka untuk bercanda. 
Walaupun mereka bertiga sering berulah, ikan dan ayam hilang dari meja makan secara tiba-tiba, aku akui aku kesal, tapi tidak bisa marah-marah. Pernah salah satu dari ketiga kucingku buang air di rumah tetangga, aku dan keluargaku tetap tidak bisa marah, malahan kami yang dilabrak, namun ibuku balik memarahi tetanggaku itu dan permasalahnnya selesai.
Masih banyak sekali cerita dan pengalamanku bersama kucing-kucingku yang manis. Terima kasih Pussy, Haru, Toki karena kalian telah hadir di hidupku. Aku sangat bersyukur bertemu dengan mereka dan bisa merawat mereka. Mereka juga mengajarkanku banyak hal, tentang kesabaran, pengorbanan, dan kasih sayang. Aku berharap agar ketiga kucingku selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aku ingin selalu bersama kucing-kucingku. Aku sayang Pussy, Haru dan Toki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...