Minggu, 05 November 2017

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan: Manusia yang Baik adalah..


Setiap orang pasti punya perspektifnya masing-masing dalam meliat baik atau tidaknya seorang manusia. Saya pun juga begitu, saya memiliki perspektif tersendiri dalam melihat apakah seorang manusia itu baik atau tidak. Berikut adalah manusia yang baik menurut sudut pandang saya....
Manusia yang baik menurut saya adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. Kenapa? Karena setiap manusia pasti memiliki masalah dan pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Pastilah orang yang ditolong merasa senang karena telah dibantu.
Manusia yang baik menurut saya adalah manusia yang dapat mengontrol amarahnya, sabar dalam menghadapi orang lain dan senantiasa memaafkan orang lain. Kenapa? Karena setiap manusia tidak luput dari yang namanya kesalahan sehingga lebih baik jika seorang manusia tidak membesar-besarkan masalah yang ditimbulkan oleh kesalahan orang lain baik disengaja maupun tidak disengaja agar tidak terjadi perpecahan dan dengan jalan memaafkan orang lain maka masalah akan cepat terselesikan.
Manusia yang baik menurut saya adalah manusia yang memperlakukan orang lain dengan baik, tidak membeda-bedakan orang lain. Karena manusia memiliki keunikan dan kegemarannya masing-masing.
Manusia yang baik menurut saya adalah manusia yang selalu bersyukur dalam kehidupannya. Bersyukur terhadap apa yang dimilikinya tidak iri ataupun dengki dengan orang lain karena ia tahu bahwa  setiap manusia terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sekian.


Jumat, 28 Juli 2017

Shalat Rawatib



Assalamu’alaikum  ..


Hai hai !!

Pada kesempatan kali ini aku mau memposting sesuatu nih berkaitan tentang shalat. Selain shalat fardhu ada juga shalat sunah yang namanya “Shalat Rawatib” atau bisa disebut juga dengan shalat yang mengiringi shalat fardhu. Kenapa disebut mengiringi? Karena shalat rawatib dilaksanakan sebelum atau sesudah shalat lima waktu (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’, dan Subuh). 
Shalat yang dilaksanakannya sebelum shalat fardhu disebut shalat Qabliyah sedangkan yang shalat yang dilaksanakan sesudah shalat fardhu tersebut disebutnya shalat ba’diyah.Shalat rawatib sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu “sunnah muakkad” dan “sunnah ghairu muakkad”. Disebut  muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rosulullah SAW). 
Yak.. sebenernya kali ini aku ingin membahas mengenai keutamaan shalat rawatib, tapi sebelumnya aku mau share dikit hal-hal yang berkaitan tentang shalat rawatib :

Berikut ini shalat rawatib dan jumlah rakaatnya:

     1.     2 raka’at sebelum Shubuh
     2.    4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Dhuhur
     3.    4 raka’at atau 2 raka’at sesudah Dhuhur
     4.    4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Ashar
     5.    2 raka’at sebelum Magrib
     6.    2 raka’at sesudah Magrib
     7.    2 raka’at sebelum Isya’
     8.    2 raka’at sesudah Isya’

Diantara Shalat Rawatib Yang Mua’akkad ialah :
  
     1.     Dua rakaat sebelum shalat Shubuh (sebelum Shubuh).
     2.    Dua rakaat sebelum shalat Dzuhur (sebelum Dzuhur).    
     3.    Dua rakaat sesudah shalat Dzuhur (setelah Dzuhur).
     4.    Dua rakaat sesudah shalat Maghrib (setelah Maghrib).
     5.    Dua rakaat sesudah shalat Isya (setelah Isya).

Cara Shalat Sunnah Rawatib

Sedangkan cara mengerjakan shalat Rawatib itu sama dengan shalat sunnah yang lain hanya saja yang berbeda ialah lafazd niatnya.

Lafazd Niat Shalat Sunnah Rawatib

·       *  Lafazd Niat Shalat Qobliyah Shubuh :
USHOLLI SUNNATASH SHUBHI ROK’ATAINI QOBLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBARU.
 Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum shubuh karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
·        * Lafazd Niat Shalat Qobliyah Dzuhur :
USHOLLI SUNNATADH DHUHRI ROK’ATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI TA’AALA. ALLAAHU AKBARU.
 Artinya : “Saya berniat shalat dua rakaat sebelum Dzuhur karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
·        * Lafazd Niat Shalat Ba’diyah Dzuhur :
USHOLLI SUNNATADH DHUHRI ROK’ATAINI BA’DIYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya : "Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Dzuhur, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar".
·        * Lafazd Niat Shalat Qobliyah Ashar :
USHOLLI SUNNATAL ‘ASHRI ROK’ATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI TA’AALAA ALLAHU AKBAR.
Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Ashar, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar".
·        * Lafazd Niat Shalat Qobliyah Maghrib :
USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROK’ATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
·        * Lafazd Niat Shalat Ba’diyah Maghrib :
USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROK’ATAINI BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Maghrib karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
·        * Lafazd Niat Shalat Qobliyah Isya :
 USHOLLI SUNNATAL ISYAA’I ROK’ATAINI QOBLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBARU.
Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Isya karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
·         *Lafazd Niat Shalat Ba’diyah Isya :
USHOLLI SUNNATAL ‘ISYAA’I ROK’ATAINI BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBARU.
Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Isya karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Keutamaan Shalat Rawatib

1. Akan Dibangunkan Rumah Baginya di Surga Kelak

          Diriwayatkan dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, seorang istri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
“Tidaklah seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah 12 (dua belas) raka’at karena Allah pada setiap harinya, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.”. (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata; “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah lagi meninggalkan shalat-shalat sunnah (rawatib) tersebut.” (HR. Muslim no. 728).

2. Lebih Baik dari pada Dunia dan Seisinya
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim725).

3. Diharamkan Baginya Api Neraka

          Tidak hanya akan dibangunkan rumah di surga kelak, namun ternyata shalat sunnah rawatib ini juga memiliki keutamaan yakni Allah SWT mengharamkan baginya api neraka. Hal tercantum dalam hadist Nabi yang artinya: 

          Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)

4. Diberi Limpahan Rahmat


          Keutamaan mengerjakan shalat sunnah rawatib yang terakhir adalah akan diberikan rahmat Allah SWT. Banyak amalan yang bisa melancarkan pemberian rahmat dari Allah SWT untuk kaum muslimin. Salah satunya adalah dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib.

           Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda : “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)

Segitu aja pembahasan tentang shalat rawatib, semoga bermanfaat bagi kita semua dan yuk mari kita laksanakan shalat rawatib terutama shalat rawatib subuh, siapa sih yang nggak mau dunia dan seisinya?? Pasti mau kann...
Okedeh,,,kurang lebihnya mohon maaf karena saya sendiri juga penuh dengan kesalahan dan sedang berusaha terus menerus untuk memperbaiki diri. Sekian.

Wassalamu’alaikum  ..





Sumber:







Rabu, 19 April 2017

Agama dan Manusia


Nama : Arifia Noor Riwanti
Universitas Gunadarma
Dosen : Ahmad Nasher S.I.Kom, MM


Manusia
Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).  Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. 

Pengertian Manusia dalam Alqur’an
Quraish Shihab mengutip dari Alexis Carrel dalam “Man the Unknown”, bahwa banyak kesukaran yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia, karena keterbatasan-keterbatasan manusia sendiri. Istilah kunci yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pada pengertian manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan an-nas.
Kata basyar disebut dalam Al-Qur’an 27 kali. Kata basyar menunjuk pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis (QS Ali ‘Imran [3]:47) tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia, seperti makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.
Kata al-insan dituturkan sampai 65 kali dalam Al-Qur’an yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori. Pertama al-insan dihubungkan dengan khalifah sebagai penanggung amanah (QS Al-Ahzab [3]:72), kedua al-insan dihubungankan dengan predisposisi negatif dalam diri manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (QS Al-Ma’arij [70]:19-21) dan ketiga al-insan dihubungkan dengan proses penciptaannya yang terdiri dari unsur materi dan nonmateri (QS Al-Hijr [15]:28-29). Semua konteks al-insan ini menunjuk pada sifat-sifat manusia psikologis dan spiritual.
Kata an-nas yang disebut sebanyak 240 dalam Al-Qur’an mengacu kepada manusia sebagai makhluk sosial dengan karateristik tertentu misalnya mereka mengaku beriman padahal sebenarnya tidak (QS Al-Baqarah [2]:8)

Tujuan Penciptaan Manusia
Kata “Abdi”  berasal dari kata bahasa Arab yang artinya “memperhambakan diri”, ibadah (mengabdi/memperhambakan diri). Manusia diciptakan oleh Allah agar ia beribadah kepada-Nya. Pengertian ibadah di sini tidak sesempit pengertian ibadah yang dianut oleh masyarakat pada umumnya, yakni kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji tetapi seluas pengertian yang dikandung oleh kata memperhambakan dirinya sebagai hamba  Allah. Berbuat sesuai dengan kehendak dan kesukaann (ridha) Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.

Fungsi dan Kedudukan Manusia
Sebagai orang yang beriman kepada Allah, segala pernyataan yang keluar dari mulut tentunya dapat tersingkap dengan jelas dan lugas lewat kitab suci Al-Qur’an sebagai satu kitab yang abadi. Dia menjelaskan bahwa Allah menjadikan manusia itu agar ia menjadi khalifah (pemimpin) di atas bumi ini dan kedudukan ini sudah tampak jelas pada diri Adam (QS Al-An’am [6]:165 dan QS Al-Baqarah [2]:30) di sisi Allah menganugerahkan kepada manusia segala yang ada dibumi, semula itu untuk kepentingan manusia (ia menciptakan untukmu seluruh apa yang ada dibumi ini. QS Al-Baqarah [2]:29). Maka sebagai tanggung jawab kekhalifahan dan tugas utama umat manusia sebagai makhluk Allah, ia harus selalu menghambakan dirinyakepada Allah Swt.
Untuk mempertahankan posisi manusia tersebut, Tuhan menjadikan alam ini lebih rendah martabatnya daripada  manusia. Oleh karena itu, manusia diarahkan Tuhan agar tidak tunduk kepada alam, gejala alam (QS Al-Jatsiah [45]:13) melainkan hanya tunduk kepada-Nya saja sebagai hamba Allah (QS Al-Dzarait [51]:56). Manusia harus menaklukanya, dengan kata lain manusia harus membebaskan dirinya dari mensakralkan atau menuhankan alam.
Jadi dari uraian tersebut diatas bisa ditarik kesimpulan secara singkat bahwa manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikolsogi dan sosial yang memiliki dua predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah (QS Al-Dzarait [51]:56) dan fungsinya didunia sebagai khalifah Allah (QS Al-Baqarah [2]:30); al-An’am [6]:165), mengantur alam dan mengelolanya untuk mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap tunduk dan patuh kepada sunnatullah.

Hakekat Manusia Menurut Al-Qur’an
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.         Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.        Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya.
c.         Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
d.        Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
e.         Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
f.         Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
g.        Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
h.        Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban, mencari jwaban berarti mencari kebenaran.[4]

Hakekat Manusia (Menurut Islam - Mohammad Sholihuddin, M.HI)
Manusia terdiri dari sekumpulan organ tubuh, zat kimia, dan unsur biologis yang semuanya itu terdiri dari zat dan materi Secara Spiritual manusia adalah roh atau jiwa. Secara Dualisme manusia terdiri dari dua subtansi, yaitu jasmani dann ruhani (Jasad dan roh). Potensi dasar manusia menurut jasmani ialah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, di darat, laut maupun udara. Dan jika dari Ruhani, manusia mempunyai akal dan hati untuk berfikir (kognitif), rasa (affektif), dan perilaku (psikomotorik). Manusia diciptakan dengan untuk mempunyai kecerdasan.

Agama
            Kata agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “din” dalam bahasa Arab dan Semit, atau dalam bahasa Inggris “religion”. Dari arti bahasa (etimologi) agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Sedangkan kata “din” menyandang arti antara lain menguasai, memudahkan, patuh, utang, balasan atau kebiasaan.
            Secara istilah (terminologi) agama, seperti ditulis oleh Anshari bahwa walaupun agama, din, religion, masing-masing mempunyai arti etimologi sendiri-sendiri, mempunyai riwayat dan sejarahnya sendiri-sendiri, namun dalam pengertian teknis terminologis ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang sama, yaitu:
a.         Agama, din, religion adalah satu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya Yang Maha Mutlak diluar diri manusia;
b.        Agama juga adalah sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Maha Mutlak tersebut.
c.         Di samping merupakan satu sistema credo dan satu sistema ritus, agama juga adalah satu sistem norma (tata kaidah atau tata aturan) yang mengatur hubungan manusia sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaktub diatas.
            Menurut Durkheim Durkheim: agama merupakan sebuah sistem kepercayaan dan ritual yang berkaitan dengan yang suci (the sacred). Bagi Spencer, agama adalah kepercayaan terhadap sesuatu yang Maha Mutlak. Sementara Dewey, menyatakan bahwa agama adalah pencarian manusia terhadap cita-cita umum dan abadi meskipun dihadapkan pada tantangan yang dapat mengancam jiwanya; agama adalah pengenalan manusia terhadap kekuatan gaib yang hebat. Rita Smith Kipp dan Susan Rodgers agama harus :
(1) monoteistik.
(2) mempunyai kitab.
(3) mempunyai nabi.
(4) mempunyai komunitas internasional.
Dengan demikian, mengikuti pendapat Smith, tidak berlebihan jika kita katakan bahwa hingga saaat ini belum ada definisi agama yang benar dan dapat ditarima secara universal.

Syarat-Syarat Agama
a.         Percaya dengan adanya Tuhan
b.        Mempunyai kitab suci sebagai pandangan hidup umat-umatnya
c.         Mempunyai tempat suci
d.        Mempunyai Nabi atau orang suci sebagai panutan
e.         Mempunyai hari raya keagamaan

Unsur-Unsur Agama
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:
a.         Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
b.         Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
c.         Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama.
d.         Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
e.         Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama.

Fungsi Agama
a .      Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
b .      Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
c .      Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
d ·      Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
e ·      Pedoman perasaan keyakinan
f ·      Pedoman keberadaan
g ·      Pengungkapan estetika (keindahan)
h ·      Pedoman rekreasi dan hiburan
i  ·      Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

Karakteristik Agama
Karakteristik agama dalam kehidupan manusia seperti halnya bangunan yang sempurna. Seperti dalam salah satu sabda nabi Muhammmad, bahwa beliau adalah penyempurna bangunan agama tauhid yang telah dibawa oleh para nabi dan rasul sebelum kedatangan beliau.
Layaknya sebuah bangunan agamapun harus memiliki rangka yang kokoh, tegas, dan jelas. Rangka yang baik adalah rangka yang menguatkan bangunan yang akan dibangun di atasnya.  Memiliki ukuran yang simetris satu sama lainnya. Komposisi bahan yang tepat karena berperan sebagai penopang. Oleh sebab itu, kerangka harus memiliki luas yang cukup atau memiliki perbandingan yang sesuai dengan bangunannnya. Itulah sebaik-baiknya agama dengan demikian agama pada dasarnya berperan sebagai pedoman kehidupan manusia, untuk menjalani kehidupannya dibumi. Manusia akan kehilangan pedoman atau pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia bila tidak berpedoman pada agama. Dewasa ini agama mengalami beralih dan berpedoman kepada akal logikanya. Padahal akal dan logika manusia memiliki keterbatasan yaitu keterbatasan melihat masa depan. Sedangkan agama telah disusun sedemikian rupa oleh sang pencipta agar menjadi pedoman sepanjang hayat manusia. Akibat dari skularisme ini menimbulkan gaya hidup baru bagi kaum muslim yakni gaya hidup hedomisme dan pragmatis.
Adapun karakteristik agama pada umumnya adalah sebagai berikut:
a.         Agama adalah suatu sistem tauhid atau sistem ketuhanan (keyakinan) terhadap eksistensi suatu yang absolute (mutlak), diluar diri manusia yang merupakan pangkal pertama dari segala sesuatu termasuk dunia dengan segala isinya.
b.        Agama merupakan sistem ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada suatu yang absolut.
c.         Agama adalah suatu sistem nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan manusiawi antara sesama manusia dan pola hubungan dengan ciptaan lainnya dari yang absolut.

Keterkaitan Manusia dengan Agama
          Untuk mengetahui kodrat manusia beragama ini dapat dilihat pada beberapa fenomena berikut:
a.Tentang do’a keselamatan.
Setiap orang pasti ingin mendapatkan keselamatan. Ia merasa dirinya selalu terancam. Makin serius ancamannya, doanya akan makin serius pula. Ia merasa kecil hidup di jagat raya ini seperti perahu kecil yang terapung di samudra yang amat luas. Karena ancaman tersebut ia ingin berpegangan da menyandarkan diri kepada sesuatu yang ia anggap sebagai yang Maha Ghaib dan Maha Kuasa. Sesuatu yang Maha Ghaib tadi tentu saja bukan sesuatu yang setingkat dengannya, apalagi lebih rendah. Sesuatu yang lain yang bukan dirinya sendiri itu Zat Yang Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Suci dan sebagainya. Karena hanya dengan perasaan berhadapan dengan Zat Yang Maha Kuasa dan Maha Agung, ia mau tunduk dan patuh dengan hormat dan khidmat.
b.Tentang kebahagiaan abadi.
Setiap orang ingin mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang ia harapkan bukanlah kebahagiaan yang sementara tetapi kebahagiaan abadi. Anehnya tidak setiap orang mendapatkan kebahagiaan abadi seperti yang ia harapkan. Seorang pedagang pastilah dengan perdagangannya dan harta bendanya ingin mendapatkan kebahagiaan yang abadi tetapi pengalaman menunjukkan, bahw harta bendanya dan perdagangannya belum tentu membawa kebahagiaan yang abadi sebagaimana yang ia idam-idamkan. Kebahagiaan ini akan diperoleh seseorang bukan di dunia, tetapi di akhirat kelak. Kebahagiaan inilah yang dijanjikan oleh agama.
c.Memperhatikan tubuh kita sendiri.
Apabila kita merenungkan dan memperhatikan tubuh kita sendiri sebagai manusia dengan kerangka dan susunan badan yang indah dan serasi dengan indra hati dan otak yang cerdas untuk menanggapi segala sesuatu di kanan kiri kita, akan sadar bahwa kita bukan ciptaan manusia, tetapi ciptaan Sang Maha Pencipta, Zat Yang Maha Ghaib dan Mahakuasa.
d.Apabila kita mendapatkan persoalan yang dilematis.
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering dihadapkan pada persoalan yang sulit. Ia dihadapkan pada berbagai pilihan. Ia harus memeras otak, memperimbangkan untung-rugi, plus-minus, dan aspek-aspek lain yang akhirnya dapat menentukan keputusannya. Anehnya ia baru merasa mantap dan puas apabila pilihannya telah disandarkan kepada sesuatu yang ia anggap Zat Yang Ghaib yang seolah-olah memberikan kepastian dan kemantapan pilihannya (Soeroyo dkk., 2002: 1-2).
e.Di samping empat fenomena di atas Allah dengan tegas menyatakan dalam dalam Al- Quran bahwa sejak dalam kandungan manusia sudah memiliki agama. Allah Swt. berfirman daam surat QS. al-A’raf [7]: 172.
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)".
Dari ayat di atas Allah mempersaksikan diri-Nya di hadapan jiwa-jiwa manusia dan jiwa-jiwa itu mengakui eksistensi-Nya. Jadi, sebelum manusia lahir ke muka bumi Allah telah membekali manusia
dengan keyakinan akan adanya Tuhan (agama), sehingga ketika manusia akhirnya mengingkari fitrah kejadiannya ini, manusia akan menanggung resiko akibat kelalaiannya.

Kesimpulan:
Pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Pengertian manusia juga berarti makhluk sosial dengan karakteristik tertentu. Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada sang pencipta. Sedangkan agama adalah tata keimanan atau tata peribadatan seorang manusia kepada sang pencipta. Lalu apa hubungan manusia dengan Agama? Dengan menganut kepercayaan atau agama tertentu berarti seseorang percaya akan adanya Sang Pencipta. Ketika seseorang telah percaya dengan sungguh-sungguh maka ia akan tunduk akan perintah-perintah dan akan menjauhi larangan-larangan yang telah diatur didalam agama tersebut. Semua agama mengajarkan kebaikan, mengajarkan toleransi, dan mengajarkan persatuan. Oleh karena itu ketika seseorang menganut agamanya dengan benar maka ia akan menjadi pribadi yang berakhlak terpuji dan mengisi kehidupannya dengan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain.



Sumber :





Kamis, 13 April 2017

Makalah Bahasa C

MAKALAH
DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN 2A

“KOMPONEN BAHASA C”



Disusun oleh:
Kelompok 1
***********        (________)
***********         (________)
***********         (________)
***********         (________)



1ID09
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


Komponen Bahasa C

 Bahasa C adalah sebuah bahasa dasar tingkat Menengah yang sifatnya kompleks dan membangun logika atau algoritma. Dikatakan tingkat menengah, karena C bisa masuk ke tingkat Tinggi maupun rendah. Software Development Kit untuk Windows juga dirancang / tulis dalam bahasa C. Bahasa C berifat portable, yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yang dirancang / tulis dengan bahasa C dapat dijalankan pada komputer lain.
Bahasa C merupakan bahasa tingat tinggi yang banyak digunakan untuk membuat aplikasi komputer maupun embedded. Bahasa C merupakan induk dari bahasa pemrograman lain seperti C++, C#, dan Java. Dengan menguasai bahasa C, kita lebih mudah untuk mengenal bahasa lainnya. Bagi para pemula yang ingin belajar bahasa pemograman C, maka wajib hukumnya untuk mengetahui struktur dasar pemrograman C. Sebelum membuat program C, alangkah baiknya kita mengetahui komponen pada bahasa C. Ada beberapa komponen yang hampir selalu muncul setiap kita membuat program dengan bahasa C tersebut.

1.                  Character set
Character set adalah sekumpulan karakter yang biasanya berupa angka, huruf dan berbagai karakter lain yang terstandardisasi, yang masing-masing memiliki ID unik yang disebut code point. Karakter yang ditampung pada suatu character set tergantung pada jenis character set itu sendiri. Character Set dalam bahasa C, character set  terbagi menjadi 4 bagian:
·         Letters
·         Digits
·         Special Characters
·         White Spaces
white spaces (spasi) tidak dipedulikan oleh kompiler kecuali spasi ini bagian dari suatu string.

Huruf
·                     Uppercase letters                 A-Z
·                     Lowercase letters                 a-z

Digit                            
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

,
.Comma
&
.Ampersand
.
.Period
^
.Caret
;
.Semicolon
*
.Asterisk
:
.Colon
.Minus Sign
?
.Question Mark
+
.Plus Sign
.Aphostrophe
< 
.Opening Angle (Less than sign)
.Quotation Marks
> 
.Closing Angle (Greater than sign)
!
.Exclaimation Mark
(
.Left Parenthesis
|
.Vertical Bar
)
.Right Parenthesis
/
.Slash
[
.Left Bracket
\
.Backslash
]
.Right Bracket
~
.Tilde
{
.Left Brace
.Underscore
}
.Right Brace
$
.Dollar Sign
#
.Number Sign
%
.Percentage Sign
.
.
Special Characters

 















 Whitespace Characters
\b         blank space                \t          horizontal tab               
 \v         vertical tab                 \r         carriage return     
\f         form feed                     \n         new line
\\          Back slash                   \’         Single quote            
\"         Double quote               \?         Question mark     
\0         Null                             \a         Alarm (bell)


2.                  Identifier
Identifier adalah suatu pengenal atau pengidentifikasi data yang kita deklarasikan agar kompiler dapat mengenalinya. Digunakan untuk mempermudah proses penanganan data atau nilai. Dapat dikatakan juga sebagai suatu tempat untuk menyimpan nilai. Diberi nama unik dan memiliki tipe data. Aturan penulisan identifier adalah sebagai berikut:
  • Tidak boleh sama dengan nama keyword reserved, function, dan harus unik.
  • Maksimum 32 karakter. Bila lebih, maka karakter selebihnya tidak akan diperhatikan oleh komputer.
  • Case sensitive : membedakan huruf besar dan kecil
  • Karakter pertama harus huruf atau underscore (_), selebihnya boleh angka.
  • Tidak boleh mengandung spasi / blank

3.                   Keyword
Dari sekian kata-kata yang digunakan dalam suatu bahasa pemrograman ada yang dinamakan dengan kata kunci (keyword) dan ada juga yang digunakan sebagai fungsi (function).        Keyword, adalah identifier yang telah didefinisikan oleh bahasa C. Sifat keyword memiliki arti dan pemakaian tertentu, serta dituliskan dalam huruf kecil.
Berikut beberapa keyword yang ada dalah bahasa C :

Break
double
inline
static
case
else
void
int
struct
char
enum
long
switch
const
float
return
typedef
continue
for
short
union
default
goto
signed
unsigned
do
if
sizeof

                  
4.                  Tipe Data
Tipe data adalah suatu pengenal (identifier) yang merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan olehkomputer.
Misalnya saja 5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya.Jika 5 dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika keduanya bertipefloat maka akan menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif. Bahasa C menyediakan 5 macam tipe data dasar, yaitu
1. Integer yaitu bilangan bulat dideklarasikan dengan int.
2. Long integer yaitu integer dengan skala yang besar.
3. Floating point yaitu bilangan pecahan dideklarasikan dengan float.
4. Double precision yaitu bilangan pecahan ketepatan ganda dideklarasikan dengan double.
5. Karakter dideklarasikan dengan char  
Berikut penjelasannya :

1.    Tipe Data Int (Integer)
            Tipe data int digunakan untuk nilai integer/numerik/angka. Data integer tersimpan didalam memori sebesar 4 byte (32 bit). Integer digunakan untuk bilangan bulat.
contoh penggunaan int:
int a;

2.    Tipe Data Long
            Tipe data long sama dengan int/integer, bedanya int menampung data dalam skala kecil sedangkan long dalam sekala besar.
contoh penggunaan long:
long a;

3.    Tipe Data Float
            Tipe data float termasuk dalam kelompok floating point yang menampung bilangan-bilangan riil. Float digunakan untuk bilangan desimal.
contoh penggunaan float:
float a;
4.    Tipe Data Double
            Tipe data double sama dengan float, bedanya float menampung data dalam skala kecil sedangkan double dalam sekala besar.
contoh penggunaan double:
double a;

5.    Tipe Data Char
            Tipe data Char digunakan  untuk karakter.  Masing-masing karakter menempati memori sebesar 1 byte. Satu byte terdiri dari 8 bit. Satu variabel bertiper char hanya mampu menampung 1 buah karakter.
Contoh penggunaan char:
char a;
maka variabel a hanya akan menampung 1 buah karakter. Jika ada statement:
a=”PUB”;
maka variabel a hanya akan menampung karakter terakhir yaitu huruf ‘B’.
Karakter adalah semua abjad(a-z), karakter khusus(@,?,>,dll), dan angka(0-9). Namun pada tipe data char ini, karakter angka tidak dapat dioperasikan seperti pada tipe data int, float atau double.

5.                   Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal program. Konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter dan string. Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’; ‘Bahasa C’. Selain itu, bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus yang disebut karakter escape, antara lain :
\a : untuk bunyi bell (alert)
\b : mundur satu spasi (backspace)
\f : ganti halaman (form feed)
\n : ganti baris baru (new line)
\r : ke kolom pertama, baris yang sama (carriage return)
\v : tabulasi vertical
: nilai kosong (null)
\’ : karakter petik tunggal
\” : karakter petik ganda
\\ : karakter garis miring
Konstanta adalah suatu nilai yang tidak berubah selama proses dari program. Misalnya suatu statemen ungkapan sebagai berikut :
                                                      Fahrenheit=Celcius*1.8+32;
Celcius dan Fahrenheit adalah variabel yang nilainya dapat berubah selama proses program. Nilai Celcius dapat berubah tergantung dari nilai yang dimasukkan sebagai input data dan nilai Fahrenheit akan berubah tergantung nilai dari Celcius. Nilai 1.8 dan 32 sebaliknya tidak akan pernah berubah di dalam proses program, karena nilai- nilai ini adalah nilai- nilai konstanta.
Variabel dan konstanta memiliki fungsi sama yaitu untuk menyimpan suatu nilai tertentu yang isinya bisa berubah-ubah sesuai input selama program dijalankan. Inisialisasi Variabel atau pendeklarasian variabel atau pembuatan variabel dalam pemrograman bahasa C, adalah hal yang sangat penting dilakukan pada awal program sebelum mengolah dan menggunakan suatu variabel.
            Memang biasanya variabel dibuat/diinisialisasi pada program bagian atas atau awal. Penamaan variabel dalam bahasa C tidak boleh asal, atau ada ketentuannya yang harus diikuti. Jika tidak maka akan terjadi eror ketika proses compile.

6.                   Variabel
            Variabel adalah suatu simbol dalam program yang berfungsi untuk mewakili suatu nilai/menyimpan nilai tertentu yang sifatnya dinamis, dapat berubah-ubah selama program dijalankan. Dalam pemrograman bahasa C, untuk menggunakan variabel harus mendeklarasikannya terlebih dahulu agar compiler mengenalinya. Bentuk umum untuk mendeklarasikan variabel dalam bahasa c adalah :
                                                  tipe_data nama_variabel;
contoh :
int a; /*Mendeklarasikan variabel a yang bertipe integer*/
int b, c; /*Mendeklarasikan variabel b dan c yang bertipe integer*/
char u; /*Mendeklarasikan variabel u yang bertipe char*/

            Pada contoh diatas (baris I), variabel a dideklarasikan dengan tipe integer sehingga variabel tersebut (a) hanya dapat menampung nilai dengan tipe data integer. Begitu juga variabel b dan c pada baris kedua yang dideklarasikan dengan tipe integer, kedua variabel tersebut (b dan c) hanya akan menyimpan nilai yang bertipe integer.

Inisialisasi Variabel
            Inisialisasi variabel adalah pemberian nilai pada variabel. Inisialisasi variabel dapat langsung dilakukan pada saat proses deklarasi variabel tersebut. Inisialisasi suatu variabel berguna untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Inisialisasi variabel terbagi menjadi dua menurut caranya, yaitu pemberian nilai secara langsung dan pemberian nilai dengan pembacaan input (mengisi nilai dengan piranti masukan). Sintak untuk melakukan inisialisasi variabel secara langsung :
int a = 0; /*melakukan inisialisasi terhadap variabel a dengan nilai 0*/
char u = 'A'; /*melakukan inisialisasi terhadap variabel u dengan nilai A*/

Aturan Penamaan Variabel dalam Bahasa C
            Ada beberapa aturan penamaan variabel pada bahasa c, yaitu sebagai berikut :
- Case sensitive, penulisan dengan menggunakan huruf kecil dan besar memiliki arti yang berbeda (merupakan variabel yang berbeda) Contoh :
int a;
int A;
Variabel a dan A merupakan dua variabel yang berbeda.

- Nama variabel tidak boleh menggunakan spasi.
int bilangan bulat; /*Salah karena menggunakan spasi*/
int bilangan_bulat; /*Benar, karena tidak menggunakan spasi*/

- Nama variabel hanya boleh diawali dengan huruf atau garis bawah (tidak boleh diawali dengan angka dan simbol lain) dan selanjutnya boleh diikuti oleh huruf atau garis bawah atau angka (tetapi tidak boleh menggunakan simbol lain dibagian manapun, seperti : @, #, $ dan lain-lain).
int @ngka;    /*Salah, karena menggunakan simbol*/
int angk@;   /*Salah, karena menggunakan simbol, meskipun berada di belakang*/
int a5gk4;    /*Benar, karena diawali dengan huruf dan diikuti angka*/
int _angka;  /*Benar, karena diawali dengan garis bawah*/
int 4ngka  ; /*Salah, karena diawali dengan angka*/

- Panjang variabel max 32 karakter.
int abcdefghijklmnopqrstuvwxyzabcdef;

- Tidak boleh menggunakan keyword yang ada pada library
int for;
int void;


Daftar Pustaka











Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...