Rabu, 15 April 2020

Aspek Produksi dan Teknologi


 Keputusan investasi yang terkait dengan pendirian usaha dan pengembangan usaha sudah seharusnya diputuskan berdasarkan pendekatan pasar, artinya setiap produk yang akan dihasilkan sebagai dampak keputusan investasi harus merupakan peoduk yang dibutuhkan atau akan menjadi kebutuhan pasar. Dengan demikian, aspek teknis dan produksi dilakukan berdasarkan aspek pasar dan pemasaran suatu produk telah dianggap layak. Aspek teknis produksi mencakup unsur-unsur lokasi, tata letak, kapasitas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi dan keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Berikut ini adalah penjelasannya.


Lokasi

Lokasi pabrik adalah tempat kedudukan dimana pabrik berada. Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem produksi yang ekonomis. Ini karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak mesin dan fasilitas pabrik. Lokasi pabrik yang baik dengan sendirinya akan menyumbang banyak dalam usaha-usaha meminimumkan biaya. Lokasi pabrik yang baik akan menghasilkan biaya transport, biaya produksi, dan biaya distribusi barang jadi yang relatif kecil.

·         Faktor Utama dalam Pemilihan Lokasi Pabrik
Yang dimaksud dengan faktor utama dalam kontek ini adalah faktor-faktor yang pasti diperlukan oleh semua jenis industri. Adapun yang termasuk dalam faktor utama adalah:

a)    Kedekatan dengan Lokasi Sumber Bahan Baku
b)    Kedekatan dengan Lokasi Pasar Produk Perusahaan
c)    Ketersediaan Fasilitas Transportasi
d)    Ketersediaan Tenaga Kerja
e)    Ketersediaan Pembangkit Tenaga

·         Faktor Bukan Utama

Yang dimaksud dengan faktor bukan utama dalam pemilihan lokasi pabrik adalah faktor-faktor yang sangat diperlukan untuk suatu jenis industri tertentu, namun belum tentu diperlukan oleh jenis industri yang lain. Beberapa faktor yang termasuk dalam faktor bukan utama antara lain:

a)    Rencana masa depan pabrik
b)    Kemungkinan perluasan perusahaan
c)    Kemungkinan perluasan kota
d)    Fasilitas pelayanan mesin dan peralatan produksi
e)    Fasilitas pembelanjaan perusahaan
f)    Terdapat Persediaan air
g)    Perumahan dan fasilitas-fasilitas lain
h)    Biaya tanah dan gedung
i)     Peraturan pemerintah daerah setempat
j)     Sikap masyarakat setempat
k)    Iklim
l)     Keadaan tanah
m)   Keadaan lingkungan

Tata Letak ( Layout )

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fsilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi. Dengan adanya Layout akan di peroleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut :

a.      Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan

b.     Pemakaian ruang yang efisien

c.      Mengurangi biaya produksi maupun investasi

d.     Aliran material menjadi lancar

e.      Pengangkutan material dan barang menjadi rendah

f.       Kebutahan persediaan yang rendah

g.     Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik
Untuk memperoleh Layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut :
a.     Kapasitas dan tempat yang di butuhkan

b.     Peralatan untuk menangani material atau bahan

c.      Lingkungan dan estetika

d.     Arus informasi

e.     Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda



Kapasitas Produksi

Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output). Rencana kapasitas produksi dalam SKB aspek teknis tergantung beberapa pilihan sistem, antara lain: 
  1. Skala ekonomi. Kapasitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per unit yang paling rendah. Kelemahannya, waktu pengembalian modal berjangka panjang sehingga produk menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan. 
  2. Focused facilities. Yaitu penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
Proses Produksi

Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau sedikit. Faktor yang memengaruhi rencana jumlah produksi yang biasanya dijadikan pembatas jumlah yang akan dihasilkan adalah:

 1.      Permintaan

 2.      Kapasitas pabrik

 3.      Suplai bahan baku

 4.      Modal kerja

 5.      Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya

Beberapa metode untuk perencanaan jumlah produksi antara lain adalah:
             1.      Metode Break-Even Point
2.     Metode Marginal Cost dan Marginal Revenue

3.     Metode Linier Programming

4.     Bahan Baku dan Bahan Penolong

Studi mengenai bahan baku dan bahan penolong adalah penting untuk mengetahui apakah gagasan yang dipilih layak dari ketersediaan bahan-bahan tersebut. Kebutuhan bahan tidak terlepas dari kebutuhan produksi, dan penilaian dilakukan mulai dari banyaknya persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam jumlah berapa banyak, ada tidaknya kemungkinan barang substitusi, supplier, tingkat harga kebutuhan rutin usaha, dan seterusnya.

Manajemen persediaan barang terbagi dua, yaitu permintaannya bersifat independen dimana sifat permintaannya tidak tergantung pada produksi barang lain, dan yang bersifat dependen di mana sifat permintaannya tergantung pada jumlah produk yang dibuat.

Hal-hal pokok yang perlu dikaji antara lain:

1.     Penentuan jumlah order

2.     Safety stock

3.    Inventory system untuk menentukan bagaimana dan kapan pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan

4.     Materials requirement planning.

Pengertian Teknologi

Menurut beberapa pakar teknologi terdapat beberapa definisi teknologi informasi (dalam Abdul Kadir dan Terra), yaitu:

a.  Menurut Haag dan Keen, teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

b. Menurut Martin, teknologi informasi adalah hal yang tidak hanya terbatas pada    teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

c. Menurut Williams dan Sawyer, teknologi informasi adalah teknologi yang            menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.

d. Menurut Rahardjo (2002:74), teknologi informasi adalah sama dengan teknologi       lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi yang mempunyai nilai jual. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa teknologi informasi tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.

 

Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan

Pada dasarnya peranan TI bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal ini disebabkan karena masing-masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Walaupun dua buah perusahaan misalnya berada pada sebuah industri yang sama, namun peranan teknologi informasinya bisa sangat berbeda. Teknologi informasi (TI), yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi organisasi. Teknologi informasi terus-menerus mengalami perkembangan baik dari segi bentuk, ukuran, kecepatan dengan kemampuan untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer (Sutedjo, 2002).

Di satu sisi perusahaan sadar bahwa sudah saatnya harus memiliki suatu sistem TI yang menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan TI yang dibutuhkan. Tanpa memiliki TI yang cukup canggih, sulit bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan besar lainnya baik dari dalam maupun dari luar negeri (Indrajit, 2004:35). 

Menurut Jogiyanto (2003:18) sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi: 

a. Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.

b.  Meningkatkan efektifitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.

c Meningkatkat komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.

d. Meningkatkan kolaborasi, yaitu dengan menggunakan video conference dan       teleconference.

e. Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan untuk     keunggulan kompetisi.

 =========================================================================




  Sulastri L. 2016. Studi Kelayakan Bisnis intik Wirausaha. Bandung. LaGood’s
  Publishing.

  Hamdani dan Syamsul Rizal. 2019. Kewirausahaan. Sidoarjo: Uwais Inspirasi 
  Indonesia.


 

Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...