Minggu, 25 Desember 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar : Strategi Membangun Ketahanan Nasional



            Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai ras, suku, budaya, maupun agama. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan berbagai keanekaragaman sosial-budaya seringkali mendapat ancaman-ancaman yang membahayakan keutuhan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu dalam  menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan  nasional.
            Pengertian Ketahanan Nasional sendiri adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup berbangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005: 47).
            Jika berbicara tentang ketahanan nasional, pasti yang ada di benak kita adalah kerukunan antarsesama. Sebagai umat beragama hal yang kita inginkan adalah kerukunan,kedamaian,dan ketentraman dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta menjalankan ibadah. Namun sayangnya dalam dinamika kehidupan beragama di Indonesia seringkali dijumpai kelompok-kelompok  yang dianggap menyimpang dari kaidah yang berlaku. Kelompok semacam  ini biasa kita sebut dengan istilah radikal serta memiliki fanatisme buta.
            Disinilah kejanggalan dari orang-orang yang sering menyuarakan sikap toleransi agama. Selama beratus-ratus tahun lamanya bangsa Indonesia umumnya hidup rukun tanpa adanya konflik yang berarti. Dengan berpegang teguh kepada pancasila sila ke-1 "Ketuhanan yang Maha Esa" dapat memberikan konsep perdamaian abadi, namun dimasa sekarang ini konflik antar ras, suku, agama, dan budaya telah mengusik ketahan nasional Indonesia tersebut.
            Faktor pendukung terciptanya ketahanan nasional di negara yang multi agama seperti di Indonesia ini salah satunya adalah kerukunan antara umat beragama. Karena itu kerukunan umat beragama perlu dibina dan dikembangkan agar tidak mengarah kepada ketegangan yang dapat menimbulkan keretakan bangsa.
            Akhir-akhir ini sering terjadi kerusuhan yang kita anggap sebagai kerusuhan beragama, akan tetapi hal itu bukanlah kerusuhan beragama, melainkan umat beragama dijadikan alat untuk mempercepat timbulnya kerusuhan. Orang-orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawablah yang mengambil keuntuntungan di balik semua kekacauan yang terjadi.
            Salah satu penyebab konflik antara umat beragama adalah pemahaman terhadap ajaran agama secara setengah-setengah atau tidak menyeluruh. Pemahaman secara parsial  ini akan melahirkan kelompok masyarakat dengan cara pandang  yang sempit dan mudah terprovokasi oleh golongan-golongan tertentu. Ajaran agama sebaiknya dipahami secara utuh dan menyeluruh sehingga pemahamannya menjadi lurus dengan kehidupan sosial dan bermasyarakat. Karena bukan hanya habluminallah saja yang harus kita perbaiki, namun hablum minannas juga harus menjadi perhatian kita sebagai bangsa Indonesia
            Kerukunan hidup beragama termasuk kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dan berdampak luas terhadap ketahanan nasional. Untuk mewujudkannya diperlukan:
1. Sikap saling menghormati dalam menjalankan agama yang dianut oleh masing-masing masyarakat.
2. Sikap saling menghargai antara berbagai golongan dan umat-umat beragama, selain itu perlu adanya kerjasama dengan pemerintah untuk membangun bangsa dan negara.
3. Sikap saling tenggang rasa "Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku" (QS Al Kafirun: 6) dengan tidak memaksakan agama kepada orang lain.
            Tiap-tiap individu sudah sebaiknya untuk menjalankan keyakinan beragamanya dengan benar dan tidak menjalankan hal-hal yang dilarang oleh agama. Dengan demikian kerukunan dapat terjalin jika penghayatan dari masing-masing individu akan agamanya masing-masing sudah baik. Karena pada hakikatnya semua agama mengajarkan kerukunan dan kebaikan, maka kalau setiap orang mengamalkan ajaran agamanya secara utuh dan bersungguh-sungguh maka ketahanan nasional dapat terwujud dengan sendirinya.
            Kesimpulan yang dapat saya ambil, yaitu semua manusia pasti menginginkan perdamaian dan ketentraman dalam hidup bermasyarakat. Sebagai bangsa indonesia yang baik, kita sudah sepantasnya membangun ketahan nasional. Sebenarnya tidak sulit mewujudkan semua itu, jikalau kita tidak membesar-besarkan masalah kecil atau juga  memebesar-besarkan masalah yang sudah besar maka kita dapat mencapai  perdamaian abadi. Konflik yang terjadi baru-baru ini lebih mengatasnamakan agama sebagai penyebab pecahnnya kerusuhan. Namun itu hanyalah ulah dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab . Oleh karena itu janganlah mudah tersulut emosi, sebaiknya kita sebagai komponen bangsa harus menyamakan langkah dan membangun persatuan, menyiapkan pemimpin yang amanah  dan profesional dalam membangun bangsa dan negara yang pastinya diridhai oleh Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...