Senin, 10 Oktober 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar : Perguruan Silat di Indonesia


Silat Cimande
Gambar Logo Silat Cimande
Beladiri pencak silat di Jawa Barat dibagi berdasarkan beberapa aliran. Diantaranya Cimande, Cikalong, Syahbandar dll. Silat Cimande adalah salah satu aliran pencak silat tertua yang telah melahirkan berbagai perguruan silat di Indonesia bahkan di luar negeri. Pencak Silat aliran Cimande pertama kali diciptakan dari seorang Kyai bernama Mbah Kahir. Mbah Kahir adalah seorang pendekar Pencak Silat yang disegani. Pada pertengahan abad ke XVIII (kira-kira tahun 1760), Mbah Kahir pertama kali memperkenalkan kepada murid-muridnya jurus silat. Oleh karena itu, ia dianggap sebagai Guru pertama silat Cimande. 
Gambar Mbah Khair
Pahlawan Betawi yaitu si Pitung dipercaya juga berasal dari aliran perguruan silat ini. Mbah Khair juga memiliki murid bernama Mbah Datuk dan Mbah Jago dari Sumatera Barat. Kemudian keduanya menyebarkan silat Cimande di tempat mereka berasal, sehingga bisa dikatakan bahwa Pencak Silat Cimande adalah saudara tua dari pencak silat, termasuk Silek Minang yang berasal dari Sumatera Barat.
Sebenarnya apakah pencak silat Cimande itu? Silat Cimande adalah jenis silat yang mengandalkan tangan kosong untuk membela diri. Artinya gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seorang pendekar menjadi wujud rasa syukur manusia kepada anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
Tujuan dari Pencak Silat Cimande ini yaitu untuk:
1.     Terwujudnya kesadaran yang mendalam tentang jiwa pencak silat Cimande sehingga dapat mengamalkan secara konsekuen. Sebagai insan hamba Allah, sebagai insan Sosial Budaya, sebagai insan pencak silat Cimande, dan sebagai insan Warga Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila  dan UUD 1945.
2.     Terwujudnya keluarga besar pencak silat Cimande yang taat dan saleh dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang diyakini masing-masing.
3.     Terwujudnya pembinaan tradisi, adat istiadat dan ajaran yang mempunyai nilai-nilai luhur yang selaras dengan kehidupan dan tata kehidupan pancasila dan UUD 1945.
4.     Terwujudnya sikap dan prilaku hidup serta amal perbuatan keluarga besar pencak silat Cimande yang berpedoman pada Taleq.
5.     Terwujudnya dan terpeliharanya identitas anggota keluarga besar pencak silat Cimande dimana saja mereka berada.
Pencak silat Cimande adalah seni bela diri yang  mengandung nilai-nilai , norma-norma maupun perilaku yang di junjung tinggi dan diwariskan dari leluhur Cimande kepada generasi-generasi secara turun-temurun sebagai hasil proses sejarah dan merupakan tradisi dalam kehidupan masyarakat keluarga besar pencak silat Cimande berdasarkan taleq. Taleg  ini merupakan kode etik yang harus ditaati dan ditepati oleh keluarga besar Cimande dengan sebaik-baiknya. Taleq Cimande merupakan pendukung penghayatan nilai-nilai yang luhur dari budaya Indonesia.
Taleq:
1.     Harus taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
2.     Jangan melawan kepada ibu dan bapak serta orang yang sudah tua.
3.     Jangan melawan kepada guru dan ratu (pemerintah).
4.     Jangan judi dan mencuri.
5.     Jangan ria takabur dan sombong.
6.     Jangan berbuat zina.
7.     Jangan bohong dan licik.
8.     Jangan mabuk-mabukan dan menghisap madat.
9.     Jangan jahil, menganiaya sesama makhluk Tuhan.
10.  Jangan memetik tanpa izin mengambil tanpa minta.
11.  Jangan suka iri hati dan dengki.
12.  Jangan suka tidak membayar hutang.
13.  Harus sopan santun, rendah hati,ramah tamah dan saling menghargai sesama manusia.
14.  Berguru Cimande bukan untun gagah-gagahan, kesombongan, dan ugal-ugalan, tapi untuk mencari keselamatan dunia dan akherat.
Hakekat kepribadian Taleq Cimande
1.     Adanya kesadaran terhadap Allah SWT.
2.     Memiliki kesadaran menjadi warga Negara yang taat dan patuh kepada pemerintah.
3.     Mempunyai nilai-nilai hidup atau budi pekerti yang luhur dan makna kesusilaan.
4.     Mempunyai kesadaran untuk memelihara kerukunan hidup, persatuan dan kesatuan bangsa, dan kerukunan dalam kehidupan beragama.
Panca Setia
1.     Kami insan pencak silat cimande yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2.     Kami insan pencak silat cimande yang patuh dan taat kepada pemerintah Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.
3.     Kami insan pencak silat cimande yang patuh dan taat kepada ibu dan bapak serta orang yang sudah tua.
4.     Kami Insan pencak silat cimande yang mengutamakan penggunaan pencak silat untuk melerai diri demi kebenaran dan keadailan.
5.     Kami insan pencak silat cimande yang setia dan menempati janji serta mengamalkan dan mengamankan taleq cimande.
Janji ini di ucapkan oleh setiap insan pencak s kilat cimande uantuk menunjukan bahwa mereka berjanji untuk mengemalkan dan mengamankan taleq . Janji ini disebut "Janji Setia Insan Pencak Silat Cimande".

Selain itu adapun jurus-jurus dasar silat Cimande:
1.     Kelid
2.     Selup
3.     Pamonyet
4.     Tungkup Selup
5.     Serong Gigir
6.     Tangkeupan
7.     Bolang-Baling
8.     Timpah Sabeulah
9.     Timpah Dua
10. Buang Kelid Dibeulah
11. Sambeuran
12. Kelid Timpah Pamonyet
13. Pangerodan
14. Teke
15. Tewak Teke
16. Tewakan
17. Tewak Jero
18. Turugtug
19. Ajulan
20. Kelid timpah Potongan
21. Koreh Pamonyet
22. Timpah Tilu
23. Pakalah
Ketentuan-ketentuan Umum yang harus diperhatikan jika ingin bergabung dengan pencak silat Cimande:
1.     Pusat Perguruan Pencak Silat Cimande yang disingkat P3SC berkedudukan di babakan tarikolot cimande lemah duhur, kecamatan Caringin, kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
2.     Ketua umum P3SC dipegang oleh seorang sesepuh yang tertua dari keturunan leluhur cimande. Dibantu oleh para sesepuh lainnya, sesuai dengan proses sejarah kepemimpinan pencak silat cimande yang dilakukan secara turun temurun.
3.     Para sesepuh keturunan cimande dapat menerima calon siswa-siswa pencak silat cimande ditempatnya masing-masing atas sepengetahuan ketua umum P3SC.
4.     Para sesepuh keturunan cimande dapat mengirimkan guru-guru pencak silat cimande ke perguruan-perguruan pencak silat cimande diseluruh tanaih air dan di luar negeri bila diperlukan dengan membawa surat perintah tugas dari ketua umum P3SC.
5.     Anggota keluarga besar pencak silat cimande yang bukan keturunan cimande yang sudah mempunyai kualifikasi pencak silat cimande dapat mendirikan perguruan pencak silat cimande dengan ketentuan tidak menyimpang dari taleq cimande dan ketentuan umum.Mendirikan perguruan pencak silat cimande harus dapat pengesahan dari ketua umum P3SC, hal ini dilakukan demi terjaminnya pengamalan dan pengamanan serta kelestarian nilai-nilai hakekat kepribadian pencak silat cimande yanbg sesuai dengan taleq Cimande.
6.     Perguruan pencak silat cimande yang menghasilkan guru pencak silat cimande berdasarkan penilaian memenuhi syarat kawlifikasi guru pencak silat cimande dapat mengajukan daftar nama-nama yang diangkat kepada P3SC untuk dapat mengsahkan dari ketua umum P3SC.
7.     Hal-hal lainnya yang belum tercantum dalam buku petunjuk dan ketentuan-ketentuan umum akan diatur kemudian dengan melalui musayawarah seluruh anggota keluarga besar pencak silat cimande.


Tugas Ilmu Budaya Dasar : Tempat Wisata yang Berkesan Bagi Saya

Kota Tua Jakarta

Sejarah
          Kota Tua adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta yang tepatnya melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kota Tua dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" oleh pelayar Eropa. Oleh para pedagang Eropa, Jakarta dianggap sebagai pusat perdagangan benua Asia karena lokasinya yang strategis.
          Nama resmi tertua dari Kota Jakarta yaitu Sunda Kalapa. Nama ini muncul pada abad ke-10. Setelah itu muncullah kerajaan Padjadjaran. Bersamaan dengan perkembangan kerajaan Padjadjaran, datanglah Bangsa Eropa pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Sunda Kalapa yaitu Portugis. Bangsa Portugis sangat tertarik dengan rempah-rempah yang ada di Sunda Kelapa. Akhirnya Portugis membuat perjanjian untuk membuat benteng perdagangan di Sunda Kelapa dengan Prabu Surawisesa.
          Seiring berjalannya waktu, terjadi perkembangan yang signifikan terhadap kekuasaan Portugis di Sunda Kalapa. Melihat perkembangan kekuasaan Portugis yang begitu pesat, Kerajaan Demakpun merasa geram. Kerajaan Demak dibantu oleh Kerajaan Cirebon akhirnya melakukan penyerangan terhadap Sunda Kalapa di bawah pimpinan Pangeran Fatahilah. Dalam serangan tersebut Portugis berhasil dikalahkan dan Sunda Kalapa berhasil direbut dari kekuasaan Portugis. Jatuhnya Sunda Kalapa ke tangan Pangeran Fatahilah menandai berubahnya nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta.
          Bangsa Eropa kedua yang berhasil singgah di Jayakarta adalah Belanda dibawah pimpinan Cornelis De Houtman. Beberapa tahun kemudian, Belanda merebut Jayakarta dari Pangeran Fatahillah Kota ini lalu dihancurkan oleh VOC dan dibangunlah kota baru yang dinamakan Batavia. Kota Batavia dibangun lengkap dengan segala prasarana, mulai dari Bank Java (Saat ini Bank Indonesia), kantor gubernur VOC sampai pelabuhan VOC lengkap dengan kanal-kanal dan gaya arsitektur Belanda di zaman itu.
          Kawasan Kota Tua merupakan area yang masih terasa kekhasannya hingga saat ini. Namun beberapa bangunan tua terlihat kurang diperhatikan, namun beberapa diantaranya masih berfungsi dengan baik, seperti Museum Wayang, Bekas Kantor Gubernur, Museum Keramik dan beberapa bangunan tua disana.

Bangunan Tua yang Menarik 

1. Dasaad Musin 


Gambar Gedung Dasaad Musin
(Sumber: dokumen pribadi)

           Gedung yang berlokasi di jalan kunir kawasan Fatahillah ini dulunya adalah kantor miliki Agus Dasaad Musin, konglomerat pada jaman itu. Beliau memiliki usaha dibidang perkapalan. Usahanya ditutup saat era Orde Baru berkuasa. Kondisi gedung ini sudah banyak yang mengalami kerusakan diantaranya atap yang roboh dan dinding yang keropos. Dan saat ini gedung Dassan Musin sedang direnovasi.

2. Café Batavia

Gambar Café Batavia
(Sumber: dokumen pribadi)
           Disekitar kawasan lapangan fatahilah terdapat beberapa cafe yang unik. Keunikan cafe disini menawarkan suasana sejarah di dekorasi cafe. Cafe seperti Cafe Historia, Cafe Djakarte, Cafe Bang Kopi dan Cafe Batavia. Café Batavia  Masuk ke dalam Bangunan agar Budaya golongan C, dimana dapat dilakukan program revitalisasi maupun adaptasi, namun arsitektur bangunan tetap dipertahankan. 

3. Museum Fatahillah

Gambar Gedung Fatahillah
(Sumber: dokumen pribadi)
          Tidak jauh dari Museum Bank Indonesia terdapat museum Fatahilah. Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Dinamakan Museum Sejarah Jakarta karena didalam museum ini terdapat banyak sekali peninggalan zaman dahulu yang berkaitan dengan sejarah jakarta, termasuk didalamnya ada beberapa prasasti dan penjara bawah tanah.
Gedung ini dulu merupakan Balai Kota Batavia VOC yang dibangun atas perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Sebelum menjadi museum, gedung ini dulunya juga menjadi kantor gubernur Ali Sadikin. Namun pada tanggal 30 Maret 1974 dijadikan museum dan langsung diresmikan oleh Ali Sadikin sendiri.

4. Museum Wayang

Gambar Museum Wayang
(Sumber: dokumen pribadi)
          Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia. Selain itu secara periodik disenggelarakan juga pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya.

Kegiatan ketika di Kota Tua


Gambar Sepeda Onthel
(Sumber: dokumen pribadi)
          Adapun beberapa kegiatan yang ada disekitar kawasan ini antara lain seperti pedagang kaki lima yang menjajakan barang atau jasa seperti penyewaan sepeda ontel. Untuk penyewaan sepeda ontel merupakan daya tarik yang sangat kuat karena sudah jarang sepeda ini dapat dilihat dan disini kita bisa menyewanya untuk berputar-putar dikawasan ini. Biasanya pengunjung juga mengabadikan momen dengan latar belakang gedung-gedung bersejarah yang ada di Kota Tua. Di sekeliling kawasan kota tua juga terdapat banyak bangku kecil yang berguna bagi pengunjung yang ingin istirahat. Untuk melengkapi kegiatan ada juga beberapa pedagang kaki lima yang menjajakan makanan, convenience store, juga kafe.
Gambar Meriam si Jagur
(Sumber: dokumen pribadi)
          Selain itu ada banyak meriam yang ada di lapangan fatahilah, beberapa diantaranya terdapat didepan kiri dan kanan museum fatahilah. Namun terdapat satu meriam unik yang menyendiri. Berada diujung depan Museum Fatahilah, letaknya lebih dekat dengan Cafe Batavia (disisi kiri). Meriam ini dinamakan si Jagur, merupakan meriam yang dibuat di Macao untuk memperkuat benteng Portugis di Malaka.






 Sumber:
https://danikamalia.blogspot.co.id/2016/06/konservasi-arsitektur_14.html
http://www.jeforah.org/jakarta-kota-tua
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tua_Jakarta
https://www.thetripcorner.com/kota-tua-jakarta/

Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...