Sabtu, 08 Oktober 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar : Hal Menarik di Indonesia

Tarian Indonesia 

          Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia.  Perbedaan tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya di lingkungan masyarakat sekitarnya. Misalnya, seni tari yang dimiliki suku Jawa lebih banyak menggunakan gerakan membungkuk dan menyembah dengan tempo yang lambat dan halus. Hal tersebut dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat suku Jawa yang masih diliputi nuansa magis dan spiritual, serta karakter mereka yang cenderung memegang teguh sopan santun.
            Pengertian dari tari itu sendiri yaitu gerak badan secara teratur dan berirama yang dilakukan diwaktu dan tempat tertentu yang diiringi oleh bunyi-bunyian tertentu. Bunyi-bunyian yang dimaksud adalah musik pengiring tari yang berfungsi untuk mengatur gerakan penari serta menguatkan maksud yang akan di sampaikan kepada penonton atau orang lain.
            Seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era yaitu era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, seni tari Indonesia terbagi dalam dua kelompok, yaitu tari keraton yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu tari tradisional dan tari kontemporer (namun tarian kontemporer tidak saya bahas dalam tulisan saya kali ini).


Era sejarah 
Tari bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman
         
          Banyak ahli antropologi yang mengatakan bahwa adanya tarian Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan. Ada beberapa tarian Indonesia yang berawal dari gerakan ritual seperti tari perang, tari dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian. Selain itu ada juga tarian yang dilakukan untuk membangkitkan atau menenangkan  roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia. Biasanya tarian tersebut melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh ke dalam tubuh si penari.
Contoh tarian yang melibatkan kondisi mental :

Tari Kuda Lumping
Gambar Tari Kuda Lumping
Tari Sintren


Gambar Tari Sintren

Tarian lain yang bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman yaitu tarian yang bercorak alam, misalnya:
Tari Merak 
Gambar Tari Merak dari Jawa Barat.
  Tari Cendrawasih

Gambar Tari Cendrawasih dari Bali
Tari bercorak Hindu-Buddha
        

          Dengan masuknya agama hindu dan budha ke Indonesia berbagai ritual suci dan seni mulai dikenal oleh masyarakat. Kisah dari agama hindu seperti Ramayana, Mahabarata dan Panji juga memengaruhi tarian yang dipentaskan, kisah-kisah tersebut menjadi pelopor adanya jenis tarian baru yang disebut “Sendratari” atau “Tari-drama”.



    Gambar Sendratari Ramayana

Gambar Tari Pendet

          Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan, Yogyakarta. Sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai pura di seluruh pulau Bali.
          Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual   suci Hindu Dharma.  Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer,  hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet.


Tari bercorak Islam
      
           Agama islam masuk ke nusantara ketika tarian bercorak hindu-budha masih populer. Oleh karena itu , seniman dan penari islam masih menggunakan gaya dari era sebelumnya, tetapi mereka menggantinya dengan kisah cerita yang bernafaskan islami dan dengan busana yang lebih sopan dan tertutup sesuai syariat islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi.

 
Gambar Tarian Sekapur Sirih dari Jambi
           Penari masih dihiasi perhiasan-perhiasan emas seperti pada masa Hindu-Buddha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana dalam ajaran Islam. Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari sebagai contoh :
Gambar Tari Zapin Melayu
Gambar Tari Saman dari Aceh































              

          
           Kedua tarian tersebut menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arabia  dan Persia, digabungkan dengan gaya lokal menampilkan generasi baru tarian era Islam. Dalam tarian becorak islam digunakan pula alat musik khas Arab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang berguna untuk mengiringi tarian yang dipentaskan selain itu biasanya tarian bercorak islam juga diiringi dengan senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa-doa Islami.


Pendukung  
Tari Keraton


Gambar Tari Keraton




Beberapa keluarga bangsawan hingga kini masih memertahankan senin tari sebagai benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan sedangkan masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian
 Sebagai akibatnya tarian istana memiliki seperangkat aturan yang ketat dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.

Tari Rakyat


Gambar Tari Jaipong
  


Tarian Indonesia menunjukkan adanya tingkat sosial dari masyarakatnya. Mulai darikelas rendah sampai kelas atas Dibandingkan dengan tari keraton yang memiliki seperangkat aturan yang ketat dan disiplin, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu. meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial daripada fungsi ritual.



Tradisi

Tari Tradisional

Gambar Tari Kreasi Baru
          Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, muncullah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional. Sehingga terciptalah berbagai macam tarian baru yang tetap mempertahankan unsur kedaerahan.





Sumber :

 

1 komentar:

Pembiayaan Usaha Baru

         Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah ...